
Seseorang yang sedang tertimpa musibah hendaklah ada penanaman sifat sabar dalam dirinya. Sabar merupakan ibadah paling besar pahalanya. Allah akan memberikan balasan kepada orang-orang yang sabar tanpa ada hisab. Pahala sabar hanya akan didapat ketika seseorang mengalami musibah.
Sabar merupakan menerima takdir yang telah Allah berikan serta ikhtiar untuk mencari jalan keluarnya. Selain sabar ketika ditimpa musibah, seseorang juga diperintahkan untuk kembali kepada Allah. Bagaimana caranya? Salah satunya yaitu dengan mengucapkan inna lilahi wa inna ilaihi rajiun.
Orang yang sabar ialah orang yang ketika ia ditimpa musibah ia mengucapkan kami adalah milik Allah dan akan kembali kepada-Nya. Orang seperti inilah yang akan mendapat keberkahan dan petunjuk dari Allah, dan inilah kesempatan untuk kembali kepada Allah.
Kisah Inspiratif Tentang Sabar
Ada seorang ulama di Arab Saudi, beliau mendatangi rumah sakit lalu berkeliling ke kamar-kamar untuk memberikan motivasi dan nasihat. Tibalah di suatu kamar yang isinya adalah seorang anak muda yang kakinya patah akibat kecelakaan 2 tahun yang lalu. Ketika itu ulama tersebut memberikan nasihat, kemudian ulama tersebut kaget mendengar jawaban anak muda itu karena berbeda dari yang lain.
Anak muda itu mengatakan, alhamdulilah saya bersyukur kepada Allah atas musibah yang saya alami. Anak ini merasa bahwa musibah ini baik untuknya. Lalu ulama tersebut menanyakan “apa yang membuatmu bersyukur dengan semua yang kamu alami?”
Anak muda itu menjawab “2 tahun sebelum kaki saya begini, saya merupakan orang yang lalai, yang tidak pernah mentaati perintah dari Allah serta semua maksiat pernah saya coba lakukan.”
Akan tetapi semenjak kejadian tersebut, anak ini menjadi rajin beribadah kepada Allah. Bahkan yang tidak pernah ia sangka adalah ia mampu menghafal Al-Quran 30 juz dalam waktu 2 tahun.
Ia juga mengatakan bahwa tanpa adanya musibah ini, ia mungkin tidak akan hafal Al-Quran dan bisa saja masih melakukan yang sebenarnya dilarang oleh Allah. Dari sinilah dapat disimpulkan bahwa cobaan atau musibah dapat dijadikan petunjuk oleh manusia, tergantung bagaimana ia menghadapinya. (Dian Safitri)