Belajar dari Sosok Khadijah: Menjadi Sosok Perempuan Idaman

Home

Belajar dari Sosok Khadijah: Menjadi Sosok Perempuan Idaman

Belajar dari Sosok Khadijah: Menjadi Sosok Perempuan Idaman

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Khadijah, istri pertama Rasulullah saw digambarkan sebagai sosok perempuan yang cerdas, murah hati, berbakti, berbudi luhur, dan terhormat.

 

Khadijah juga merupakan salah satu dari empat perempuan terbaik di dunia. Beliau berasal dari suku Bani Asad suku Quraisy.

 

Khadijah memiliki akhlak yang mulia serta merupakan perempuan muslim pertama yang mendapatkan salam istimewa dari Allah SWT yang disampaikan melalui perantara malaikat jibril.

 

Salam yang di khususkan untuk beliau juga berisi tentang rumah emas yang telah disediakan oleh Allah SWT untuknya di surga.

 

Khadijah mempunyai sejumlah sifat yang luhur, antara lain beberapa sifat dan sikap yang banyak dikagumi dan patut ditiru, diantaranya:

 

Memilih Pendamping dengan Bijak

 

Seorang wanita sukses dan kaya raya, Khadijah telah menerima banyak lamaran dari berbagai pria, namun ia mengatakan pernikahan tersebut bukan tentang uang atau keturunan.

 

Khadijah menginginkan suami yang suci. Khadijah pun menolak banyak pria sebelum akhirnya memutuskan untuk melamar Rasulullah, orang yang memiliki keutamaan yang paling ia hargai sebagai seorang suami.

 

Menjadi Istri Penyayang dan Suportif

 

Khadijah dikenal sebagai istri yang penyayang dan suportif. Beliau selalu menjadi orang pertama yang membantu Rasulullah saw serta menjadi tempat duka dan kedamaian ketika Rasulullah dalam kesulitan.

 

Ketika Rasulullah pertama kali bertemu dengan Malaikat Jibril, Khadijah adalah orang pertama yang Rasulullah temui. Rasulullah merasa gemetar dan ketakutan. Pada titik ini, Khadijah dengan lembut memeluk Rasulullah dan meyakinkannya.

 

Tanggapannya yang positif dan menenangkan hati, Rasulullah saw selalu menyebutnya sebagai orang yang positif dan penuh kasih sayang.

 

Sikap khadijah ini sangat dianjurkan untuk ditiru oleh seluruh istri agar dapat selalu menjadi penopang keluarga dan menjadi sumber kehangatan, optimisme, kasih sayang dan kemurahan hati.

 

Konselor yang Bijak

 

Khadijah, dengan perbedaan usia yang cukup jauh dengan Rasulullah, beliau tidak hanya menjadi pendukung terpenting Rasulullah, tetapi juga selalu menjadi konselor yang bijak.    

 

Beliau selalu menyampaikan saran dan ide yang brilian dan penuh perhitungan. Selain itu, kecerdasan Khadijah selalu mempertimbangkan segala perkataannya dan didasarkan pada pengamatan yang bijaksana. (Dian Safitri)