Faktor Perusak Kredibilitas Menurut Aa Gym

Home

Faktor Perusak Kredibilitas Menurut Aa Gym

Faktor Perusak Kredibilitas Menurut Aa Gym

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Kredibilitas adalah kualitas seseorang ataupun lembaga dalam menciptakan keterpercayaan. Setiap muslim wajib memiliki sikap kredibel karena teladan kita Rasulullaah  memiliki kualitas kredibilitas yang tinggi. Rasulullah memiliki julukan Al-Amin yang artinya terpercaya. Sikap kredibilitas menujukkan seseorang tersebut memiliki kualitas diri yang baik, karenanya ia pantas untuk dipercayai orang lain.

K.H. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) mengatakan, kunci menjadi orang sukses adalah dapat dipercaya. Orang yang memiliki sikap jujur, mudah berbuat baik dan bertanggung jawab lekat sekali dengan kesuksesan, inilah kualitas orang yang kredibel.

Ketika menjalankan peran apapun, baik sebagai orang tua, sebagai siswa, sebagai karyawan dan lain sebagainya. Sangat dianjurkan untuk memiliki sikap kredibel, karena sikap ini menghantarkan kepada kepribadian yang lebih baik.

Tak jarang orang atau lembaga gagal dalam karir maupun hubungan sosial karena buruknya reputasi yang ia miliki. Salah satu faktornya adalah kurangnya rasa percaya orang lain terhadapnya. Hal ini dikarenakan rusaknya kredibilitas seseorang ataupun lembaga

Aa gym dalam tausiyahnya, memaparkan hal-hal yang dapat merusak kredibilitas seseorang, diantaranya;

  1. 1. Berbohong
  2.  

Sikap mudah berbohong menunjukan bahwa pribadi tersebut lekat dengan kemunafikan. Islam begitu melarang perbuatan bohong, dalam sebuah Hadits Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya kejujuran akan mengantarkan kepada al-Birr dan al-Birr akan mengantarkan ke surga. Dan sesungguhya, seseorang benar-benar bersikap jujur hingga dia menjadi orang yang shiddiq. Kebohongan akan mengantarkan kepada semua kefajiran (al-Fujur). Dan kefajiran akan mengantarkan ke neraka. Sungguh, seseorang benar-benar berbohong hingga ditetapkan di sisi Allah sebagai seorang pendusta.” (HR. Al Bukhari)

  1. 2. Tidak konsisten,
  2.  

Tidak konsisten atau plin plan ini juga dapat menurunkan kredibilitas seseorang. Orang yang memiliki sifat plin-plan  sulit dipercaya karena kemungkinan besar keputusan atau rencana yang ia buat akan berubah-ubah. Hal ini tentu saja dapat merugikan orang lain bahkan dirinya sendiri.

  1. 3. Tidak profesional
  2.  

Islam mengajarkan kita agar selalu maksimal dalam mengerjakan sesuatu. Jangan pernah melakukan sesuatu secara asal asalan, karena bisa saja hal tersebut dapat mengecewakan orang lain dan merugikan diri sendiri. Ketidakprofesionalan seseorang dikarenakan ia enggan untuk mengupgrade diri dan cenderung malas untuk belajar. Hal semacam ini dapat menjadikan seseorang terjerumus dalam jurang kegagalan.

  1. 4. Konflik
  2.  

Konflik atau sebuah permasalahan biasa saja menghampiri dalam kehidupan ini.  Salah satu faktor penyebab adanya konflik adalah amarah. Orang yang tidak dapat menahan amarah, hidupnya lekat dengan masalah. Pasalnya, mereka tidak dapat menyelesaikan masalah dengan sikap tenang dan sudah barang tentu hal ini sangat merugikan.

  1. 5. Mengingkari janji
  2.  

Ada pepatah mengatakan bila janji adalah hutang. Orang yang tidak menepati janji sangat sulit untuk dipercaya orang lain. Mereka cenderung bermudah-mudah dalam berjanji namun enggan untuk menepati. Dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda; “Tanda orang-orang munafik itu ada tiga keadaan. Pertama, jika berkata-kata ia berdusta. Kedua, jika berjanji ia mengingkari. Ketiga, jika diberi amanah (kepercayaan) ia mengkhianatinya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

  1. 6. Kurang transparansi
  2.  

Kurangnya transparansi atau keterbukaan juga dapat menjadikan personal atau lembaga sulit dipercaya. Dapat dibayangkan jika suatu lembaga sosial tidak transparan dalam menyalurkan bantuan, maka kecil kemungkinan para donatur tetap konsisten berdonasi melalui lembaga tersebut.

Itulah beberapa faktor perusak kredibilitas seseorang. Aa Gym berpesan agar setiap muslim memiliki sikap kredibel baik dalam lingkup personal maupun lembaga, hal ini dapat terwujud bila selalu istiqomah memperbaiki diri dan melakukan yang terbaik. (Noviana)