Goresan Pena Santri, Bukti Khidmat pada Sang Kyai

Home

Goresan Pena Santri, Bukti Khidmat pada Sang Kyai

Goresan Pena Santri, Bukti Khidmat pada Sang Kyai

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Adzan subuh berkumandang di Eco Pesantren 1 Daarut Tauhiid. Udara dingin yang menyelimuti kawasan pesantren tak menyurutkan semangat para santri untuk bergegas menuju Masjid Rahmatan Lil ‘Alamiin. Dengan langkah teratur, mereka memenuhi panggilan salat berjamaah.

 

 

Usai salat, suasana masjid tetap khusyuk. Sabtu (4/10/2025) itu, para santri menanti agenda istimewa: Kajian MQ Pagi bersama KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym).

 

 

Barisan santri dari jenjang SMP, SMK, SMA, hingga Baitul Qur’an duduk berjajar rapi sesuai kelompoknya. Seragam gamis, syal, dan peci yang mereka kenakan menambah kesan tertib dan elok dipandang.

 

 

Ketika Aa Gym naik ke mimbar, para santri serentak menyiapkan alat tulis. Mereka ingin mencatat setiap nasihat dari sang guru. Suasana masjid pun hening; hanya suara lembut Aa Gym yang terdengar, menuntun hati dan pikiran.

 

 

Dalam tausiyahnya, Aa Gym menekankan pentingnya mengendalikan amarah sebagai tanda kekuatan sejati seorang mukmin.

 

 

“Yang mudah marah bukan termasuk sifat orang yang disukai Allah. Orang kuat bukanlah yang mampu menundukkan lawan, tapi yang mampu menahan amarahnya ketika ingin marah,” tuturnya.

 

 

Para santri menyimak dengan penuh perhatian. Goresan pena mereka menjadi bukti khidmat dan kesungguhan dalam menyerap pesan-pesan gurunda.

 

 

Kajian MQ pagi itu berlangsung khidmat dan menenangkan. Di akhir sesi, Aa Gym menutup dengan doa kebaikan bagi seluruh umat muslim—terutama untuk para santri dan rakyat Palestina. (Noviana)