Kepercayaan diri merupakan kunci penting dalam perkembangan anak untuk menghadapi berbagai situasi dan tantangan dalam kehidupan. Namun, ada saja faktor-faktor penyebab anak kurang atau bahkan tidak memiliki rasa percaya diri dalam menjalankan aktivitas kesehariannya. Apa sajakah faktor penyebab anak tidak percaya diri? Berikut beberapa faktornya;
- 1. Sering dimarahi
Memarahi atau menghukum anak dengan tujuan dan cara yang baik, menjadi salah satu pengajaran yang dilakukan orang tua dalam mendidik anaknya. Namun, bila memarahi anak dengan cara yang kurang baik, bahkan hingga mencaci maki sang anak, hal ini merupakan perbuatan yang tidak terpuji. Bahkan dapat membuat mental anak down, karena ia merasa tidak mampu atau tidak pantas menjadi pribadi yang baik.
- 2. Pola asuh yang overprotektif
Pola asuh seperti ini mungkin bertujuan untuk melindungi sang anak dari segala marabahaya yang ada diluar sana. Namun bila pola asuh ini diterapkan, membuat anak tidak dapat mengeksplore dunia luar atau tantangan-tantangan kecil yang bisa ia selesaikan sendiri.
Hal ini membuat anak tidak percaya diri ketika harus berhadapan dengan dunia luar. Karena orang tua terlalu mengekang atau membatasi pergerakan sang buah hati.
- 3. Sering membandingkan
Setiap anak yang terlahir, tentu memiliki potensi yang berbeda dengan anak lainnya. Pengarahan atau cara mendidik orang tualah yang menjadi penentu, kemana arah anak melangkah. Membanding-bandingkan anak dengan anak lain atau saudaranya, membuat sang anak merasa dirinya tidak lebih baik dari orang lain.
Hal ini sehingga menjadikan konsep rendah diri tertanam kuat dalam alam bawah sadarnya, sehingga ia tidak memiliki rasa percaya diri karena kerap dibandingkan dengan orang lain oleh orang tuanya.
Itulah tiga faktor penyebab anak tidak memiliki rasa percaya diri, lantas bagaimana tips agar dapat menumbuhkan rasa percaya diri pada anak? Mari Simak pemaparan berikut ini;
- 1. Memberikan Pujian yang Tepat
Berikan pujian yang spesifik dan membangun, misalnya “Bagus, kamu berhasil menyelesaikan puzzle itu dengan baik!” daripada hanya “Bagus.” Hal ini akan membuat anak merasa bahwa pekerjaan yang ia lakukan adalah baik dan benar. Sehingga dapat menumbuhkan kepercayaan diri yang kuat terhadap anak bila pujian-pujian kerap diberikan oleh orang tuanya.
- 2. Berikan Tanggung Jawab yang Sesuai
Beri anak tanggung jawab yang sesuai dengan usia dan kemampuannya. Ini akan membantu mereka merasa dihargai dan berkontribusi secara positif. Serta melatih anak untuk dapat mengambil peran di kehidupannya kelak. Terus berikan wejangan dan dukungan moral, agar anak memiliki bekal yang baik dalam perjalanan hidupnya.
- 3. Fokus pada Kelebihan dan Minat Khusus
Kenali minat dan bakat anak, dan bantu mereka mengembangkan keahlian tersebut. Sebagai orang tua, teruslah memberi dukungaan baik moral maupun material, ini akan memberikan rasa percaya diri yang lebih besar ketika mereka berhasil dalam bidang yang disukai.
- 4. Mendorong untuk Mengeksplorasi Hal Baru
Biarkan anak mencoba hal-hal baru dan mendukung mereka dalam mengeksplorasi minat dan bakat mereka. Jangan mengekang anak dalam mengeksplorasi dunianya. Bila apa yang dilakukan anak adalah hal yang benar maka dukunglah, namun bila anak melakukan hal yang salah, maka peringatilah.
Dengan menerapkan tips-tips di atas secara konsisten, orang tua dapat membantu membangun fondasi kepercayaan diri yang kuat pada anak-anak, sehingga mereka dapat tumbuh menjadi individu yang percaya diri dan mandiri dalam menghadapi kehidupan. (Noviana)
