Banyak orang yang mengetahui bahwa kesehatan yang baik itu mahal, namun sayangnya persepsi tersebut belum mengikuti gaya hidup sehat.
Kebanyakan orang memiliki kebiasaan yang berbahaya bagi kesehatannya. Bukannya tidak sadar dengan apa yang sedang dilakukan, hanya saja sulit melepaskan diri dari aktivitas yang dilakukan hampir setiap hari.
Demi kesehatan, terlepas dari yang namanya rumah sakit, mau tidak mau, suka tidak suka, mulai sekarang harus menghentikan beberapa kebiasaan yang sangat merugikan bagi kesehatan tubuh. Inilah beberapa kebiasaan yang harus dihindari setiap orang.
Memakan Makanan Junk Food atau Gorengan
Bukan hanya membuat seseorang menjadi gemuk. Sering memakan makanan ini juga dapat menyebabkan nyeri dada, radang selaput lambung, kerusakan lapisan lambung dan usus, serta berbagai penyakit pencernaan.
Asupan Minuman Bersoda dan Kemasan Terlalu Berlebihan
Banyak penelitian telah dilakukan untuk mengetahui bahaya minuman bersoda dan minuman kemasan lainnya.
Sebuah penelitian baru-baru ini menemukan bahwa konsumsi minuman bersoda secara berlebihan dapat meningkatkan risiko terkena kanker kandung empedu.
Bergadang
Entah karena alasan pekerjaan atau karena memang suka tidur malam, ada baiknya untuk menghentikan kebiasaan buruk ini.
Pasalnya, begadang dapat menyebabkan penurunan konsentrasi, melemahnya sistem kekebalan tubuh, gangguan kebiasaan makan, dan meningkatnya rasa marah.
Lalu upaya apa yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan?
Mengatur Jam Tidur
Cara yang paling mudah dan paling sering dilupakan untuk tetap sehat adalah dengan mengatur waktu tidur atau istirahat. Tampaknya sepele sehingga banyak orang yang salah paham tentang kebutuhan tidur yang sebenarnya.
Jalan Kaki
Tubuh membutuhkan olahraga teratur agar tetap sehat. Jangan repot-repot mencari olahraga. Jalan kaki yang teratur minimal 15-30 menit sehari akan membantu tubuh terbiasa berolahraga. Mudah dan murah bukan?
Hindari Stres
Sering terkena stres dapat mempengaruhi kesehatan. Saat seseorang stres, tubuh akan memproduksi hormon kortisol dan adrenalin, menyebabkan detak jantung meningkat, pembuluh darah di lengan dan kaki melebar, serta pernapasan menjadi lebih cepat.
Bagi penderita asma, perubahan pernapasan yang cepat dapat memicu serangan panik. Selain itu, stres kronis meningkatkan risiko terkena tekanan darah tinggi, serangan jantung, dan stroke. (Dian Safitri)