
Setiap orang tua tentu menginginkan anaknya tumbuh menjadi pribadi yang beriman, berakhlak mulia, serta dekat dengan Allah SWT. Usaha itu tidak bisa ditunda hingga anak beranjak dewasa, melainkan perlu ditanamkan sejak usia dini, ketika hati dan pikiran mereka masih bersih dan mudah menerima kebaikan.
Mulai dari Keteladanan Orang Tua
Anak adalah peniru ulung. Mereka lebih cepat belajar dari apa yang dilihat dibandingkan dengan apa yang diajarkan secara lisan. Oleh karena itu, orang tua perlu menunjukkan sikap yang selalu mengingat Allah dalam keseharian, seperti berdoa sebelum melakukan sesuatu, mengucapkan Alhamdulillah saat mendapat nikmat, atau bersabar dengan mengatakan Innalillahi ketika menghadapi ujian.
Perkenalkan Melalui Kisah
Anak-anak sangat menyukai cerita. Membacakan kisah para nabi, sahabat, dan orang saleh dapat menjadi cara efektif untuk mengenalkan sifat-sifat Allah SWT. Cerita-cerita tersebut akan tertanam dalam ingatan mereka, sekaligus menumbuhkan rasa cinta kepada Sang Pencipta.
Ajak Menikmati Alam Sekitar
Mengajak anak berjalan-jalan di alam sambil merenungi ciptaan Allah, seperti gunung, langit, laut, atau hewan, dapat menumbuhkan kesadaran bahwa semua ini adalah tanda kebesaran-Nya. Orang tua bisa mengaitkan pengalaman itu dengan kalimat sederhana, “Lihat, nak, betapa indahnya langit ini. Itu semua ciptaan Allah.”
Biasakan Doa Harian
Mengenalkan doa-doa sederhana sebelum makan, sebelum tidur, atau ketika keluar rumah membantu anak mengingat Allah dalam aktivitas sehari-hari. Dengan membiasakan doa, anak akan terbiasa menggantungkan harapan dan rasa syukurnya hanya kepada Allah.
Ciptakan Suasana Ibadah yang Menyenangkan
Mengajak anak salat berjemaah, mendengarkan lantunan Al-Qur’an, atau menghadiri kegiatan keagamaan bersama keluarga akan membentuk pengalaman spiritual yang positif. Suasana ibadah yang penuh kehangatan akan membuat anak merasa bahwa mendekat kepada Allah adalah sesuatu yang indah dan membahagiakan.
Mengenalkan Allah sejak dini bukan sekadar memberi pengetahuan, tetapi menanamkan rasa cinta, kagum, dan butuh kepada-Nya. Dengan pondasi iman yang kuat, anak akan lebih mudah menghadapi tantangan hidup kelak. Tugas orang tua adalah membimbing dengan penuh kesabaran, doa, dan teladan agar hati anak senantiasa terikat kepada Allah SWT. (Dian Safitri)