BANDUNG – Dalam meninjau potensi yang dimiliki oleh peserta didik, SMK Daarut Tauhiid Boarding School (DTBS) menyelenggarakan kegiatan psikotes untuk seluruh siswa kelas 11 dan 12. Kegiatan psikotes tersebut berlangsung pada (24/8/2024) di Kampus I dan Kampus II SMK DTBS Bandung.
Dalam pelaksanaanya, SMK DTBS berkolaborasi dengan Ruang Guru. Ketika pelaksanaan yakni sejak pukul 08:00 sampai 10:00 WIB, tampak seluruh siswa mengerjakan soal-soal psikotes tersebut dengan penuh keseriusan, suasana ruang kelas diselimuti keheningan.
Dini, selaku Humas SMK DTBS menerangkan bahwasanya kegiatan tersebut bertujuan untuk menyelaraskan minat dan bakat peserta didik dengan jurusan yang akan dipilih ketika melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. “Kegiatan tersebut bertujuan untuk menilai kecocokan antara minat dan kemampuan siswa dengan program studi kuliah yang akan diambil. Tesnya sendiri ada enam jenis, yaitu; tes logika dasar induktif, tes kemampuan numerik, tes penalaran deduktif, tes kemampuan spasial, tes verbal reasoning dan tes minat,” sebut Dini.
Untuk diketahui, tes logika dasar induktif yaitu untuk mengukur kemampuan siswa dalam memahami pola dan hubungan logis. Tes kemampuan numerik untuk menilai keterampilan dalam menganalisis dan menyelesaikan masalah numerik. Sedangkan tes penalaran deduktif yaitu untuk menguji kemampuan siswa dalam menarik kesimpulan berdasarkan premis yang diberikan.
Selain itu, siswa juga diuji melalu tes kemampuan spasial untuk mengukur kemampuan siswa dalam memahami dan memanipulasi bentuk dan ruang. Serta tes verbal reasoning untuk menilai kemampuan dalam memahami dan mengolah informasi verbal. Dan rangkaian tes yang terakhir yakni tes minat untuk mengidentifikasi minat siswa terhadap berbagai bidang studi dan karier.
Jefry selaku guru SMK DTBS berharap, melalui kegiatan tersebut para siswa dapat memahami minat dan bakatnya sehingga apat memaksimalkan potensi yang dimiliki. “Diharapkan setelah mengikuti tes ini para santri smk daarut tauhiid di kelas 11 maupun di kelas 12 memiliki pemahaman terhadap minat dan bakat dan kemampuan pada dirinya, sehingga bisa memaksimalkan potensi yang ada pada dirinya untuk kehidupan dan masa depannya,” tutur Jefry. (Noviana)
