
BANDUNG – KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) Pembina Pesantren Daarut Tauhiid memberikan wejangan kepada seluruh wisudawan dan orang tua dalam acara Wisuda Tahfidz Al-Quran SMP DTBS Putra pada (27/3/2024).
Kegiatan wisuda tersebut berlangsung di Kawasan Eco Pesantren 1 Daarut Tauhiid. Dalam kesempatan tersebut, Aa Gym berhalangan hadir secara langsung. Namun tetap memberikan nasehat kepada seluruh hadirin khusnya wisudawan dan orang tuanya melalui rekaman suara.
Dalam rekaman suaranya saat ditayangkan, Aa Gym menyampaikan bahwa siapapun yang dimudahkan Allah untuk berinteraksi dengan Al-Qur’an, maka hal tersebut merupakan nikmat yang sangat agung.
Alhamdulillah, siapapun yang dekat dengan Al-Quran, dimudahkan untuk membaca, memahami dan mengamalkannya, ini adalah nikmat yang tidak bisa diukur bandingannya dengan nikmat duniawi lainnya. Banyak umat islam belum bis abaca Al-Quran, Alhamdulillah putra-putra ibu bapak dimudahkan membacanya dan menghafalnya,” tutur Aa Gym.
Kepada 117 wisudawan, Aa Gym menyampaikan bahwa tidak semua penghafal Al-Quran dapat menikmati keindahan Surga kelak. Ada faktor yang menghalanginya, yakni sifat riya atau menyombongkan diri.
“Adek-adek sekalian ada hal yang sangat penting, ternyata tak semua penghafal quran masuk surga. Mungkin adik-adik ingat tiga yang pertama dihisab. Satu, orang yang mati syahid, dua, yang belajar dan mendakwahkan agama, belajar dan membaca alquran, tiga orang yang dermawan. Ternyata ini yang pertama dihisab di akhirat yaitu urusan riya,” terang Aa Gym.
“Ada yang syahid tapi tidak jadi ke surga karena niatnya untuk dianggap pemberani, ada juga yang belajar dan mendakwahkan agama tapi niatnya untuk dianggap sebagai ulama, dikagumi sebagai syekh, ustadz hingga ini membuat Allah murka. Ada yang membaca quran juga agar disebut qori, qoriah, hafidz, hafidzoh dan ini ternyata tidak diterima, karena dari awal membaca quran bukan cari pahala bukan cari keridhoan Allah tapi cari kedudukan di hati manusia,” imbuhnya.
Selain itu, Aa Gym mengatakan bahwa nikmat dekat dengan Al-Quran adalah ujian dan orang yang lulus dengan ujian tersebut adalah yang berhati Ikhlas.
“Maka adik-adikku sekalian, nikmat ini juga ujian nikmat dekat dengan al quran ini ujian. Yang lulus adalah yang Ikhlas dalam membaca alquran, menghafal quran, mengamalkan quran dan yang berbuah quran itu pada hatinya. Jadi para ahli quran itu adalah yang belajar quran dengan Ikhlas dan berusaha mengamalkannya, inilah disebut ahli quran,” ucap pendiri Pesantren Daarut Tauhiid itu.
Diakhir wejangannya, Aa Gym berpesan kepada seluruh wisudawan bahwa menjadi penghafal Al-Qur’an tidak hanya sekedar menghafal. Namun lebih dari itu, yakni harus dapat mengamalkan nilai-nilai Al-Quran dalam kehidupannya.
“Bukan semata-mata hafal, bukan semata-mata dapat sertifikat, tetapi sampai sejauh mana merubah akhlaknya. Membaca quran adalah untuk hati menjadi bersih dan untuk berbuat menjadi amal sholeh, karena Allah tidak melihat casing, Allah melihat hati dan amal,” Pungkasnya. (Noviana)