Ini Penyebab Penyakit ‘Ain Menurut Aa Gym

Home

Ini Penyebab Penyakit ‘Ain Menurut Aa Gym

Ini Penyebab Penyakit ‘Ain Menurut Aa Gym

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

 

Penyakit ‘ain, adalah penyakit yang terkena pada fisik dan jiwa atau benda mati yang disebabkan dari pandangan mata orang yang dengki dan juga kagum. Pengaruh ‘ain itu benar adanya. Penyebab utama penyakit ‘ain, antara lain:

 

 

  1. 1. Terjadi atas izin Allah
  2. 2. Disebabkan karena orang dengki
  3. 3. Disebabkan karena rasa kagum terhadap yang dilihat tetapi tidak dikembalikan kepada Allah SWT
  4. 4. Karena memiliki rasa ujub, suka memamerkan kelebihan dan ingin dipuji oleh orang
  5. 5. Tidak berdzikir pagi dan petang, sehingga tidak ada perlindungan
 
 

Dalil pandangan hasad bisa menyebabkan ‘ain adalah surat Al Falaq. Al Lajnah Ad Daimah menjelaskan:

 

 

“Allah Ta’ala memerintahkan Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wa sallam untuk meminta perlindungan dari orang yang hasad. Dalam Al Qur’an: ” … dan dari keburukan orang yang hasad” (QS. Al Falaq: 5). Maka setiap orang yang menyebabkan penyakit ain mereka adalah orang yang hasad, namun tidak semua orang yang hasad itu menimbulkan ‘ain” (Fatawa Al Lajnah Ad Daimah, 1/271).

 

Adapun dalil bahwa pandangan mata kagum bisa menimbulkan ‘ain pada orang yang dikagumi, adalah hadits riwayat Imam Malik tentang Sahl bin Hunaif yang dilihat dengan penuh kekaguman oleh Amir bin Rabi’ah radhiallahu’anhuma. Dari Abu Umamah bin Sahl, ia berkata:

 

“Suatu saat ayahku, Sahl bin Hunaif, mandi di Al Kharrar. Ia membuka jubah yang ia pakai, dan ‘Amir bin Rabi’ah ketika itu melihatnya. Dan Sahl adalah seorang yang putih kulitnya serta indah. Maka ‘Amir bin Rabi’ah pun berkata: “Aku tidak pernah melihat kulit indah seperti yang kulihat pada hari ini, bahkan mengalahkan kulit wanita gadis”. Maka Sahl pun sakit seketika di tempat itu dan sakitnya semakin bertambah parah. Hal ini pun dikabarkan kepada Nabi Shallallahu’alaihi wa sallam, “Sahl sedang sakit dan ia tidak bisa berangkat bersamamu, wahai Rasulullah”. Maka Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam pun menjenguk Sahl, lalu Sahl bercerita kepada Rasulullah tentang apa yang dilakukan ‘Amir bin Rabi’ah. Maka Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Mengapa seseorang menyakiti saudaranya? Mengapa engkau tidak mendoakan keberkahan? Sesungguhnya penyakit ‘ain itu benar adanya, maka berwudhulah untuknya!”. ‘Amir bin Rabi’ah lalu berwudhu untuk disiramkan air bekas wudhunya ke Sahl. Maka Sahl pun sembuh dan berangkat bersama Rasulullah , (HR. Malik dalam Al-Muwatha’ [2/938] dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah [6/149]).

 

Sehingga Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan:

 

 

“Orang yang memandang dengan pandangan kagum khawatir bisa menyebabkan ain pada benda yang ia lihat, maka cegahlah keburukan tersebut dengan mengucapkan: Allahumma baarik ‘alaih (Ya Allah berikan keberkahan kepadanya)” (Ath Thibbun Nabawi, 118).

 

 

 

Jadi, sekali lagi, penyebab ‘ain adalah pandangan hasad dan pandangan kagum. Maka berhati-hatilah terhadap penyakit ‘ain, jauhkan diri dari sifat riya, ingin dipuji atau disanjung orang lain. Beramal-lah dengan Ikhlas hanya mengharap ridho Allah Ta’ala, dan jangan lupa  bentengi diri dengan rutin berdzikir pagi dan petang. (tausiyah Aa Gym)