
TK Daarut Tauhiid laksanakan kegiatan MATABA (Masa Taaruf Santri Baru) yang diselnggarakan di sekitar lingkungan sekolah, pada Senin (15/7/24) hingga Jumat (26/7/24).
Kegiatan ini dibagi menjadi dua sesi yaitu sesi pertama diikuti oleh siswa baru sebanyak 66 santri dan sesi kedua diikuti oleh siswa baru sebanyak 53 santri. Pekan pertama akan digunakan untuk mengenal lingkungan TK sedangkan pekan kedua digunakan untuk mengenal lingkungan Daarut Tauhiid secara meluas.
Kepala sekolah PG&TK Daarut Tauhiid, Risti Rahmawati menyampaikan bahwa tujuan dari MATABA yaitu untuk pengenalan lingkungan sekolah. Pertama, sebagai bentuk pengenalan guru dan lingkungan sekolah. Kedua, memberikan simulasi anak untuk lebih mandiri dan berani.
“Kami juga berharap, semoga nilai-nilai Daarut Tauhiid bisa terinternalisasikan meskipun dalam dua pekan ini tidak akan langsung terlaksana dan terlihat, tetapi setidaknya anak-anak sudah mengenal nilai-nilai yang terdapat di Daarut Tauhiid,” ujarnya.
Tak hanya itu, Risti juga berharap semoga dengan adanya kegiatan MATABA, anak-anak bisa lebih mandiri dan berani. Karena bagi anak TK ketika harus berpisah dengan orang tua dan masuk ke lingkungan baru bukan sesuatu hal yang mudah, butuh perjuangan untuk mereka, sehingga harapannya mereka bisa lebih mandiri dan berani.
“Untuk hari pertama terkait dengan pembukaan, penyambutan anak, serta sekolah di setting agar lebih menyenangkan seperti di hias dengan balon dan dibuatkan name tag yang menarik agar anak-anak semangat untuk datang ke sekolah” ujar Risti.
Hari pertama, anak-anak masih bisa di dampingi oleh orang tua sampai di halaman sekolah. Tetapi ketika masuk kelas ada orang tua yang ikut dan tidak, sekolah masih memberi keleluasaan kepada orang tua selama satu pekan. Namun, apabila anaknya sudah bisa ditinggal, alangkah lebih baik orang tua tidak masuk ke dalam kelas.
“Hari kedua, sudah mulai ada game perkenalan. Kemudian hari ketiga ada game motorik seperti senam, karena memang di fase ini motorik juga harus menjadi bahan materi pada kegiatan MATABA. Selain game motorik, di hari ketiga ini juga mulai dikenalkan budaya DT yaitu 5S,” jelas Risti.
“Hari keempat, anak-anak mulai mengenal instruksi seperti meniru gerakan yang diberikan oleh para guru. Kemudian di hari kelima, pengenala budaya Daarut Tauhiid yaitu BR3T. Jadi MATABA di TK Daarut Tauhiid mengintegrasikan bahwa enam kemampuan pondasi dengan nilai-nilai Daarut Tauhiid,” lanjutnya. (Dian Safitri)