BANDUNG – Dalam kegiatan Khotmil Quran, Ustadz Sapria Muhammd salah satu tim asatidz Daarut Tauhiid menyampaikan tausiyahnya dihadapan siswa SMP Daarut Tauhiid Boarding School (DTBS) Putra pada (26/8/2024) di Lapangan Basket SMP DTBS Putra, Kawasan Eco Pesantren 1 Daarut Tauhiid.
Dalam tausiyahnya yang bertajuk ‘Kemerdekaan’, Ustadz Sapria menceritakan sebuah kisah tentang salah satu negara yang belum mengecap kata Merdeka, yakni Palestina. Ia mengisahkan sebuah cerita tentang bagaimana kehidupan para rakyat Palestina yang sangat menakjubkan.
“ Adek-adek, ada hikmah luar biasa dari perjalanan teman saya ketika ke Palestina. Ternyata kehidupan disana sangat menakjubkan, jauh dari akal pikiran manusia kebanyakan saat ini,” tutur ustadz saat membuka tausiyahnya.
Ia mengisahkan, hikmah yang pertama diperoleh ialah rakyat Palestina tak pernah lepas lisannya dari melantunkan Al-Quran, bahkan anak kecil pun ketika bermain lisannya sangat fasih melantunkan ayat-ayat suci Al-Quran yang telah di hafal. Ustadz lantas mengingatkan kepada para siswa bahwa akan ada masanya ayat-ayat dalam mushaf Al-Quran tersebut dihilangkan oleh Allah.
“Ada momen Allah akan mencabut tulisan-tulisan itu dari mushaf alquran, ketika dabbbah keluar akan memberi tanda bagi orang yang beriman dan orang kafir. Alhamdulillah ya kita bergabung bersama di dt belajar dan menghafal Al-Quran,” ujar ustadz.
Lanjut hikmah kedua tuturnya, bahwa ada sebuah kisah pemuda yang kehilangan kedua kakinya karena terkena bom, namun tetap semangat dalam perjuangan membebaskan Al-Aqsha.
“Hikmah yang kedua, singkat cerita seorang pemuda kehilangan kakinya karena bom, tetapi ketika tersadar, ia langsung minta kepada kedua orang tuanya untuk dinikahkan, kenapa ingin dinikahkan? Karena dia ingin memiliki keturunan yang dapat meneruskan perjuangannya dalam membebaskan tanah Palestina,” lanjut ustadz Sapria.
Seusai berkisah, ustadz Sapria lantas bertanya kepada seluruh siswa SMP DTBS Putra, “Jika rakyat Palestina berperang dengan zionis, kepada siapa kita berperang?” tanya ustadz. Pertanyaan tersebut spontan dijawab oleh seluruh siswa dengan serempak “dengan hawa nafsu,” ujar siswa SMP DTBS Putra.
Ustadz Sapria menyampaikan, bahwa salah satu nafsu yang sulit dikendalikan adalah ketika bersama gawai. Begitu banyak waktu yang terbuang sia-sia, dan begitu mudahnya mengakses kemaksiatan melalui gawai atau handphone. Diakhir tausiyah, ustadz berpesan kepada seluruh siswa SMP DTBS Putra untuk lebih bijak dalam menggunakan hp.
“Adek-adek kita jihadnya melawan hp, hati-hati jangan nonton aneh-aneh, hati-hati bila adek adek bersama orang tua di ruang tamu, jangan sampai kemuliaan orang tua, dikalahkan oleh hp. Jangan sampai kita disebut anak yang durhaka, karena lebih sibuk kepada hp daripada orang tua,” tutur ustadz Sapria.
Seusai tausiyah, ustadz melantunkan doa. Hal ini sekaligus menjadi penutup dari pelaksanaan acara Khotmil Quran tersebut. (Noviana)